.

Berbagi adalah menjadi harapan dan dambaan bagi setiap orang, apalagi saat orang membutuhkan uluran kasih dari kita.

Rabu, 29 Desember 2010

2011: Tahun Anugerah - Tahun Jubileum HKBP

Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia; berakar, di bangun,
dan bertumbuh di dalam Dia (Kolose 2:6-7)

Selamat  Tahun Baru  Januari 2011!   Salam Sejahtera!
Gereja HKBP memasuki tahun Yubileum 150 tahun 2011 ini, dihantar oleh Firman Tuhan: Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran”  (Yes. 61: 10). HKBP pada awal tahun ini telah meniupkan Tiupan Sangkakala Tahun Yobel (Jubileum) memuji Tuhan, mengingat apa yang telah diperbuat Tuhan di dalam gereja HKBP selama 150 tahun ini.
Intisari Pesan Ompui Ephorus HKBP, yang dituangkan dalam Khotbah Tahun Baru 01 Januari 2011 ini, mengetengahkan tiga hal yang perlu kita renungkan dan kita jadikan sebagai dasar berpijak dalam menelusuri Tahun Jubileum 2011 ini, yakni: 
Pertama: Bersuka cita senantiasa dalam Tuhan!  Dalam perjalanan sejarah HKBP, banyak peristiwa yang menyakitkan. Masalah-masalah internal yang kadang kala merupakan suatu ancaman yang merusak tatanan persekutuan ditengah-tengah jemaat HKBP sendiri,  Demikian juga masalah external tidak kalah hebatnya, yang mungkin bisa saja melemahkan, menimbulkan ketakutan dan keragu-raguan dalam perjalan hidup HKBP. Perbuatan sekelompok orang tertentu yang kadangkala memberlakukan hokum rimba menghambat atau mengganggu peribadahan, memprovokasi dan mempersulit pemberian ijin, terror, pengrusakan dan pembakaran Gereja.  Namun dalam  realita perjalanan Gereja HKBP, kita patut memuji Tuhan. Tuhan Allah itu adalah Tuhan yang luar biasa yang mengasihi gereja kita dalam semua rangkaian permasalahan yang dihadapi.  Melalui Kuasa KasihNya, Tuhan menciptakan rekonsiliasi atas semua konflik yang dihadapi. Tuhan juga melindungi dan menuntun HKBP dalam pelayanannya, sehingga sampai saat ini, HKBP masih berdiri kokoh, bertumbuh dan berkembang diseluruh aras pelayanannya.
Kedua:  Terimalah dan Pakailah Pakaian Keselamatan dan Jubah  Kebenaran! Sebagai  warga HKBP kita mensyukuri bahwa kita telah menerima Berita Kesukaan, yakni Injil.  Kita diselamatkam melalui Injil dengan mengenakan Pakaian Keselamatan dan Jubah Kebenaran. Dia menyertai, melindungi dan menghantarkan kita hingga pada saat ini.  Dia sungguh menujukkan kuasa KasihNya kepada kita, dengan panggilanNya kepada kita sebagai anak-anakNya, sebagai warga HKBP. Dalam setiap perjalanan HKBP dalam suka dan duka, Tuhan tidak pernah meninggalkannya.
Ketiga:   Agar gereja HKBP hidup dalam JATI DIRI yang benar. Tidak dapat kita sangkal bahwa dalam perjalanan sejarah HKBP, melalui berbagai macam peristiwa yang mewarnai perjalanannya, tentu berpengaruh atas konsistensi  Jati diri.  Mungkin saja oleh pengaruh-pengaruh dari masalah internal dan external, juga oleh munculnya pola pikir dan masalah masalah perkembangan Theologia dan Dogma, memunculkan adanya pergeseran JATIDIRI gereja HKBP.  Untuk mengimplementasikan kehidupan Gereja yang yang Berpakaian Keselamatan dan berjubahkan kebenaran, HKBP perlu membenahi diri untuk mengembalikan jati dirinya, yang dapat kita lihat dalam 5 hal,  yaitu:
a.      Gereja yang hidup sebagai TUBUH KRISTUS yang berpegang teguh kepada Firman Allah, Gereja yang tidak mau menjadi pengikut manusia,gereja yang tidak mau menjadi pengikut doktrin manusia ataupun aliran tertentu, tetapi gereja yang senantiasa hidup sebagai PENGIKUT Kristus yang setia sesuai dengan pemahamannya akan Firman Allah.
b.      Gereja yang mempunyai tangan yang cukup panjang untuk menjangkau semua anggota jemaatnya untuk dilayani, sehingga tidak ada anggota jemaat yang termarjinalkan. Gereja yang mempunyai kaki yang cukup panjang untuk menjalani seluruh dunia untuk memberitakan Injil agar semua insane mengenal keselamatan dalam Yesus Kristus, agar mencintai keselamatan itu sehingga mau menjadi murid Yesus.
c.      Gereja yang senantiasa melakukan pelayanan holistik, yang membawa gereja HKBP bukan hanya sebagai GEMBALA JIWA melainkan GEMBALA MANUSIA. Roh Tuhan ada padagereja HKBP dan HKBP menjadi hamba-Nya untuk memberitakan kasih karunia Tuhan kepada orang-orang sengsara, yang menderita, yang remuk hati, tawanan, yang miskin dan papa melalui pelayanan holistik, pelayanan diakonia.
d.      Gereja yang kaya sebagai institusi karena gereja HKBP kaya sebagai ‘gereja’. Anggota jemaat yang suka rela member persembahan yang kudus dan juga persepuluhan kepada Allah.
e.      Gereja yang selalu menjadi motor dan penggerak Oikumene.
Program HKBP dalam kerangka mempersiapkan diri menyongsong Jubileum 150 Tahun HKBP yang kita kenal dengan Tema Tema Tahunan yang dimulai sejak Tahun 2006 Tahun Dana Pensiun, Tahun 2007 Tahun Koinonia, Tahun 2008  sebagai Tahun Marturia, Tahun 2009 Tahun Diakonia dan 2010 Tahun Penatalayanan, diharapkan dapat membangun kebersamaan semua warga HKBP dan saudara saudara kita yang lain mensukseskan Jubileum 150 HKBP yang berpuncak pada Bulan Oktober 2011 ini. Marilah kita secara bersama-sama meniupkan tiupan Sangkalala Tahun Yobel dengan Suara Sorak Sorai memuji Kebesaran Tuhan. Kiranya  Tuhan memberkati.     (wptampoe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar