.

Berbagi adalah menjadi harapan dan dambaan bagi setiap orang, apalagi saat orang membutuhkan uluran kasih dari kita.

Sabtu, 10 September 2011

PENDERITAAN YANG MEMBAWA KESELAMATAN Yesaya 29:17-24

Nats ini termasuk dalam kategori Proto Yesaya periode III, dimana pada masa ini Kerajaan Yehuda masih berdiri tetapi sedang dalam posisi terdesak karena harus membuat perjanjian penyerahan kepada Kerajaan Asyur. (II Raja-raja 19:31). Atas saran kerajaan Mesir, mereka melakukan pemberontakan sebanyak dua kali namun dapat dipadamkan oleh Asyur. Menjelang akhir periode ini, tanah-tanah Yehuda banyak yang dirampas, Yerusalem pun dikepung tetapi tidak sampai direbut. (701 SM).
Yesaya melihat semuanya itu sebagai bentuk hukuman Allah atas bangsa itu akibat dosa-dosa mereka. Sikap dan perilaku bangsa Yehuda pada masa itu sangat jahat, mereka tidak percaya lagi kepada Allah malah levbih percaya kepada bangsa Mesir. Mereka banyak melakukan perbuatan-perbuatan jahat dan mabuk-mabukan. (Yes 28 : 7). Oleh karena itu Allah menyerahkan mereka kepada penindasan bangsa-bangsa lain (Yes 29:1-8),  dan mereka menjadi bangsa yang buta ( Yes 29:9-16). Tidak ada yang bisa melepaskan mereka dari hal itu, bahkan Mesir dan Asyur, kecuali Allah sendiri yang sanggup menyelamatkan mereka.
Dalam nats ini kita melihat ada satu pengharapan yang baru yaitu bahwa Allah akan memulihkan mereka dan memperbaharui hati mereka setelah mengalami penindasan yang sedemikian, sehingga akan tampak keadilan Allah yang menyelamatkan orang-orang benar.

Penjelasan
  • Perikop ini dimulai dengan kata “Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?”. Kata ini mengisyaratkan bahwa masa itu segera datang, yakni masa pemulihan, masa keselamatan sesudah penindasan. Tidak disebutkan kapan, tetapi sedikit waktu lagi dimana perubahan yang luar biasa akan terjadi akibat pemulihan itu dan pemulihan itu hanya Allah yang dapat lakukan. Libanon yang merupakan tempat tumbuhnya pohon ara yang tinggi dan besar, adalah symbol kesombongan, tetapi dikatakan “sedikit waktu lagi”, akan diubah menjadi kebun buah-buahan, yang melambangkan kerendahan hati artinya Allah akan memperbaharui hati orang yang sombong menjadi rendah hati. “Libanon” menggambarkan keadaan umat Israel yang sebelumnya sangat sombong. Mereka akan ditebang, artinya setelah mereka direndahkan maka akan muncul pertobatan yang akan membuat tanah yang sudah dibersihkan itu menjadi kebun buah-buahan.
  • "Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat. Disini digambarkan aspek lain dari pembaharuan manusia itu, yaitu adanya kesembuhan dari penyakit jasmani dan rohani. Sebab pada masa dikatakan itu orang tuli akan mendengar dan orang buta akan melihat dan bisa membaca firman Allah.. Sebelumnya bangsa itu telah dihukum sehingga mata mereka dipejamkan (Yes 29;10), menjadi tuli dan buta akan firman Allah. (Yes 29:11-12). Tetapi ketika Allah mengerjakan keselamatan itu, mata dan telinga mereka menjadi terbuka dan melihat perbuatan Allah yang ajaib serta hidup dalam terang dan berjalan dalam keadilan.
  • "Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel,” Diantara bangsa yang sudah tuli dan buta tersebut,  masih ada sedikit yang tetap setia dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah. Mereka terdesak dan diasingkan, bukan karena kejahatannya tetapi justru karena kesetiannya kepada Allah. Kepada mereka Allah menjanjikan ketika Allah memberi keselamatan itu dan mengubah hati orang-orang jahat, maka mereka akan mendapatkan sukacita yang berlipat ganda. Sukacita yang terpusat kepada Allah Israel yang Kudus. Kata “Yang Mahakudus Allah Israel”sekaligus menekankan tentang keselamatan yang dari Allah dan tentang tanggung jawab moral yang harus dilakukan oleh orang-orang yang telah diselamatkan itu. Ketika keselamatan itu telah diberikan maka mereka harus hidup dalam perilaku yang kudus.
  •  “Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, dan yang memasang jerat terhadap orang yang menegor mereka di pintu gerbang, dan yang mendesak orang benar dengan alasan yang tidak-tidak. Siapakah yang dimaksud dalam hal ini? Itulah orang-orang sombong, yang mengandalkan kekuasaan dan kekayaan dan yang menyalahgunakannya kepada tindakan kejahatan, yang tidak takut akan Tuhan. (bnd.Yes 13:11; 25:3; 29:5); orang yang melangkahi hokum dan menghina para nabi (bnd. Yes 28:14,dst; Maz.42:11; Ams 21:24); para penipu, termasuk pemimpin-pemimpin bangsa itu, hakim-hakim, dan nabi (bnd. Yes 29:10b), yang tidak melakukan tugasnya menggembalakan bangsa itu, yaitu yang membelokkan hukum dan keadilan, (bnd.Ul.21:19; 22:15; Jos.20:4). Sesuai dengan aturan, seharusnya merela menjalankan hokum dengan benar dan adil, tetapi justru mereka tidak melakukannya. Mereka begitu mudahnya memutuskan seseorang itu bersalah tanpa pertimbangan yang matang dan pengadilan yang fair. Mereka menjerat orang yang menegor mereka melalui ancaman atau intimidasi kepada orang yang menyatakan kebenaran. Sehingga banyak orang takut menyatakan kebenaran, akhirnya mereka menjadi apatis dan masa bodoh tehadap keadaan. Tetapi dalam ayat ini Tuhan berjanji akan mengakhiri perbuatan seperti itu dan melenyapkan orang-orang yang melakukannya.
  • "Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan Abraham: "Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab pada waktu mereka, keturunan Yakub itu, melihat apa yang dibuat tangan-Ku di tengah-tengahnya, mereka akan menguduskan nama-Ku; mereka akan menguduskan Yang Kudus, Allah Yakub, dan mereka akan gentar kepada Allah Israel. Keselamatan yang diperbuat Allah berlaku untuk seluruh umat Tuhan Walaupun sebelumnya Israel telah terpecah menjadi dua kerajaan yaitu Israel Utara (Efraim), dan Israel Selatan (Yehuda), dan pada tahun 721 SM Efraim jatuh ke tangan kerjaan Asyur. Namun janji keselamatan itu berlaku untuk semuanya. Itu sebabnya Allah menyatakan janjiNya itu kepada keturunan Yakub. Dari sisi keturunan ke-12 suku Israel mereka adalah satu yaitu keturunan Yakub.
  • "orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.”. Allah menjanjikan transformasi dalam hidup bangsa itu, karena orang-orang yang sesat akan mendapat pengertian, dan orang yang bersungut-sungut akan mendapat pengajaran. Itulah buah keselamatn yang diberikan Allah kepada mereka. Allah sendiri yang berjanji untuk mengubah mereka, bukan karena inisiatif mereka sendiri. Itulah bukti betapa Allah setia kepada janjiNya atas bangsa pilihanNya itu.

Relevansinya dengan epistel
 “Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku”. Itulah ungkapan pertama dari pemazmur  dalam nats Ep. Minggu ini, kesaksian seorang percaya yang sudah mengalami keselamatan dari Allah, yang pernah merasa tali-tali maut telah meliliti hidupnya, yang pernah mengalami kesesakan dan kedukaan dan yang pernah tertindas oleh para pembohong. Oleh karena itu kemudian berjanji untuk membalas segala kebaikan Tuhan melalui hidup yang mengasihi Tuhan, sebab Tuhan sudah lebih dahulu mengasihinya. Mazmur ini adalah keaaksian atas pemulihan dan keselamatan yang dikerjakan oleh Allah dalam hidupnya.
Sejalan dengan nats Ev, dimana Yesaya juga menggambarkan suatu masa yang sulit dan susah yang dialami bangsa Yehuda, tetapi Allah menjanjikan suatu pemulihan dan keselamatan sehingga orang yang sombong berubah menjadi rendah hati, telinga yang tuli bisa mendengar dan mata yang buta bisa melihat, orang yang sesat mendapat pengertian dan orang yang bersungut-sungut mendapat pengajaran.  Semuanya diselamatkan oleh Allah Yang mahakudus, Allah Israel.

  • Dalam hidup kita, sering kali kita juga tidak mau/tidak bisa mendengar  (tuli) terhadap firman Tuhan dan tidak mau/tidak bisa melihat perbuatan-perbuatanNya yang ajaib. Walaupun gereja kita dilengkapi dengan sound system yang bagus, music, nyanyian dan koor yang indah untuk didengar, tetapi seringkali kita hanya menikmatinya sesaat setelah itu melupakannya, banyak alkitab dan buku-buku rohani yang dicetak dalam berbagai bahasa, media massa, audio-visual yang bisa kita baca, tonton dan dengar memberitakan firman Allah, banyak pengkhotbah yang menarik dan punya karunia serta charisma menyampaikan firman Allah, tetapi seringkali itu semua hanya sekedar bacaan, tontonan dan pendengaran yang hanya sepintas menyenangkan, namun tidak pernah berbuah dalam kehidupan kita. Sehingga kita bisa melihat begitu banyaknya orang Kristen yang hidup dalam kegelapan, penyelewengan, korupsi, kejahatan, penyalahgunaan jabatan, dll.. Siapa yang bisa memulihkan semuanya itu? Manusia sendiri tidak akan mampu, Allah sendirilah yang harus turun tangan untuk membuat pembaharuan dalam kehidupan manusia itu. Dan Allah telah melakukan itu melalui Yesus Kristus sang Pembaharu dan Penyelamat kita. Persoalannya, bagaimana kita menghidupi keselamatan dan pembaharuan itu sehingga nyata dan berbuah dalam kehidupan kita.
  • Dalam nats Ev. Ini kita melihat bahwa bangsa Yehuda memang jahat dan berdosa, namun hal tersebut banyak dipengaruhi oleh para pemimpin mereka yaitu para imam, abi-nabi, hakim-hakim, dan tokoh-tokoh masyarakat. Mereka tidak menggembalakan bagsa itu sesuai dengan tugasnya masing-masing, malah sebaliknya mereka mempengaruhi bangsa itu untuk melakukan perbuatan jahat   Mereka menindas orang-orang yang menyatakan kebenaran, sehingga tidak ada yang berani bersaksi terhadap suatu kebenaran. Akhirnya bangsa itu menjadi tuli an buta, walaupun mata mereka terbuka tetapi tidak melihat, telinga mereka terbuka namun tidak mendengar. Dan untuk itu mereka harus dihukum, untuk kemudian mereka mendapatkan pemulihan dan keselamatan.
  • Hal yang kurang lebih sama terjadi dalam kepada bangsa kita saat ini, Penyalahgunaan kekuasaan, penyelewengan, korupsi, dan ketidak adilan terjadi dimana-mana. Sehingga Allah harus bertindak untuk menghukum setiap orang yang melakukannya. Siapapun tidak akan bisa lepas dari hukuman itu, apakah warga biasa, pejabat Negara, hakim, jaksa, polisi, dll. Hukuman Allah boleh saja dilakukan dalam berbagai cara, tidak hanya secara hukum formal, tetapi itu boleh terjadi lewat penyakit, kerugian, hujatan, hinaan, dll. Jika kita mendengar ada suara rakyat yang menghujat dan menghina para pemimpinnya, sebenarnya itu terjadi bisa saja sebagai cara Tuhan untuk mengingatkan mereka (para pemimpin) agar bertindak sesuai dengan kebenaran dan keadilan.
  • Walaupun dalam nats ini, ada tekanan dan jeratan kepada orang-orang yang menyatakan kebenaran, namun kita harus tetap berani dan kritis sebab itulah tanggung jawab kita sebagai umat Tuhan untuk menyatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Oleh karena itu sebagai tanda kasih kita kepada Tuhan yang telah memulihkan dan menyelamatkan kita, kita harus berani menyatakan suara kenabian tentang berbagai hal yang terjadi dalam negara dan bangsa kita, sehingga kita tidak menjadi bangsa yang tuli, buta, sesat dan bersungut-sungut. AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar